Psikologi Uang: Bagaimana Emosi Mempengaruhi Keputusan Keuangan Kita



Uang adalah alat yang efektif. Meskipun itu dapat membantu kita mencapai tujuan kita dan mendapatkan rasa hormat, itu juga dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Kesuksesan dalam urusan keuangan pribadi bergantung pada pemahaman tentang psikologi uang, yang rumit dan kadang-kadang membingungkan. Namun, memahami bagaimana emosi memengaruhi keputusan keuangan kita sangat penting. Ini adalah beberapa cara umum di mana emosi memengaruhi tindakan keuangan seseorang:

Uang adalah alat yang efektif

Uang dapat digunakan untuk membeli barang-barang yang Anda butuhkan atau inginkan. Selain itu, itu cukup kuat untuk memberikan kita waktu dan pengalaman—dua hadiah terbesar dalam hidup.

Uang adalah alat yang sangat berguna karena memungkinkan orang bebas memilih bagaimana mereka membelanjakan uang mereka, yang berarti tidak ada batasan pada apa yang dapat dilakukan seseorang dengannya. Meskipun ini mungkin terdengar seperti hal yang baik pada pandangan pertama, opsi tak terbatas ini membuat kita merasa kewalahan saat membuat keputusan tentang berapa banyak uang yang harus kita keluarkan untuk sesuatu atau apakah kita harus menabung daripada membelanjakannya (atau sebaliknya).

Uang adalah simbol kekuasaan dan status

Uang adalah simbol kekuasaan dan status. Semakin banyak uang yang Anda miliki, semakin baik perasaan Anda tentang diri sendiri. Orang dengan sedikit uang cenderung merasa rendah diri, yang dapat membuat mereka membuat keputusan keuangan yang buruk yang akan membuat mereka tetap dalam keadaan miskin saat ini.

Uang dapat digunakan sebagai alat untuk membeli barang-barang yang kita hargai–sebuah rumah atau mobil muncul di benak–dan mengungkapkan cinta dan perhatian kepada orang lain (pikirkan kartu ulang tahun). Beberapa orang menikmati membelanjakan uang untuk diri mereka sendiri; yang lain lebih suka menyimpannya untuk digunakan di masa mendatang atau berbagi dengan orang lain yang mungkin membutuhkan bantuan (seperti menyumbang untuk amal).

Uang dapat digunakan untuk mengekspresikan cinta dan perhatian

Uang adalah simbol cinta. Sebagai masyarakat, kita menggunakan uang untuk menunjukkan kepedulian dan kepedulian terhadap orang lain. Uang dapat digunakan untuk mengungkapkan cinta dan kasih sayang kepada anggota keluarga, teman, dan orang terdekat. Misalnya:

Kami memberikan hadiah ulang tahun untuk menunjukkan bahwa kami peduli dengan kesejahteraan dan kebahagiaan penerima di hari istimewanya. Bisa juga kita memberikan kado ulang tahun atau kado Natal sebagai ungkapan penghargaan kita terhadap orang yang telah berperan penting dalam hidup kita.

Kami sering memberikan hadiah uang sebagai ungkapan terima kasih ketika seseorang membantu kami dengan sesuatu (misalnya, menjaga anak). Atau mungkin Anda ingin memberi penghargaan kepada seseorang yang membantu Anda dengan saran atau informasi dengan membelikan mereka makan siang atau makan malam?

Beberapa orang senang membelanjakan uang, sementara yang lain lebih suka menyimpannya

Kita semua memiliki kecenderungan alami untuk membelanjakan uang—walaupun jumlahnya kecil. Faktanya, beberapa orang sangat menikmati menghabiskan uang sehingga mereka memilih karir di mana mayoritas pekerjaan mereka adalah membeli barang dan kemudian menjualnya lagi untuk mendapatkan keuntungan. Tapi tidak semua orang suka membelanjakan uang dengan cara ini; beberapa orang lebih suka menyimpannya.

Jika Anda adalah salah satu dari orang-orang yang suka menabung dan merasa aman melakukannya, otak Anda telah terhubung sedemikian rupa sehingga memungkinkan Anda merasa aman saat memegang uang tunai atau aset lain seperti saham atau obligasi (yang mewakili pendapatan masa depan). Di sisi lain, jika Anda adalah seseorang yang lebih suka membelanjakan uang daripada menabung untuk kebutuhan atau keinginan masa depan–dan terutama jika preferensi ini telah mendarah daging sejak masa kanak-kanak–maka kemungkinan besar ada beberapa alasan mengapa:

Orang menggunakan uang untuk mengukur harga diri mereka

Uang adalah alat yang ampuh. Itu dapat digunakan untuk mengukur harga diri kita dan menentukan bagaimana perasaan kita tentang diri kita sendiri.

Kita sering merasa baik tentang diri kita sendiri ketika kita menghasilkan uang, tetapi buruk ketika kita kehilangannya. Ketika orang membelanjakan uang untuk hal-hal yang membuat mereka senang (seperti liburan), mereka merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri daripada jika mereka membelanjakan uang untuk sesuatu yang membuat mereka merasa buruk (seperti alkohol).

Sulit untuk mengabaikan emosi kita jika menyangkut uang

Sulit untuk mengabaikan emosi kita jika menyangkut uang. Emosi adalah kekuatan dahsyat yang dapat memengaruhi keputusan finansial kita dan menyebabkan kita membuat pilihan yang buruk. Tapi, bagaimana kita mengelola emosi tersebut?

Penting untuk diingat bahwa uang adalah masalah emosional bagi banyak orang; pada kenyataannya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa uang lebih berdampak pada kehidupan kita daripada cinta atau hubungan! Uang dapat digunakan sebagai hadiah, hukuman atau alat manipulasi oleh orang lain. Hal ini dapat menyebabkan perasaan bersalah jika Anda merasa tidak memiliki cukup (atau terlalu banyak). Ini juga dapat menimbulkan perasaan dendam terhadap orang lain yang memiliki lebih dari Anda dan bahkan iri jika orang lain memiliki sesuatu yang lebih baik daripada diri Anda sendiri.

Ketika membuat keputusan keuangan murni berdasarkan logika daripada emosi maka saya berpendapat bahwa ada dua faktor utama yang harus selalu berperan:

Hubungan kita dengan uang sering kali dibentuk oleh kebiasaan dan sikap keuangan orang tua kita

Bukan rahasia lagi bahwa hubungan kita dengan uang sering kali dibentuk oleh kebiasaan dan sikap keuangan orang tua kita.

Alasannya sederhana: anak-anak belajar cara menangani uang dari orang tua mereka, dan pelajaran ini dapat diteruskan seiring waktu. Misalnya, jika orang tua Anda murah hati dengan pengeluaran mereka atau memiliki aturan ketat tentang menabung, Anda mungkin telah mengembangkan pendekatan yang sama untuk membelanjakan dan menabung sebagai orang dewasa (atau sebaliknya). Hal ini dapat terjadi bahkan jika Anda tidak menyadarinya—pikiran bawah sadar Anda akan sering mencerminkan pola perilaku yang Anda pelajari di masa kanak-kanak tanpa usaha sadar dari pihak Anda.

Emosi kita sering dikaitkan dengan keuangan kita

Untuk membuat keputusan keuangan yang baik, penting untuk memahami bagaimana emosi Anda dapat memengaruhi pilihan keuangan Anda. Anda perlu menyadari bagaimana perasaan Anda tentang uang dan hal-hal yang menyertainya–kebiasaan belanja, tujuan menabung, dan investasi Anda.

Perasaan Anda tentang uang seringkali terkait dengan banyak aspek kehidupan lainnya: hubungan dengan anggota keluarga; ambisi karir; nilai dan keyakinan pribadi; bahkan citra diri. Misalnya:

Jika Anda dibesarkan dalam keadaan miskin atau kurang mampu, maka memiliki lebih banyak uang mungkin akan menggantikan tahun-tahun di mana tidak ada cukup makanan di atas meja atau pakaian di punggung mereka (dan ini mungkin menjelaskan mengapa beberapa orang yang dibesarkan dalam keadaan miskin kemudian menjadi pemboros).

Jika seseorang telah sukses secara finansial sepanjang hidup mereka tetapi tidak memiliki banyak hal lain untuk mereka secara pribadi (pekerjaan yang bagus tetapi tidak memiliki teman), maka kehilangan semua aset mereka dapat menyebabkan mereka lebih tertekan daripada bangkrut sebelumnya karena sekarang mereka akan tidak punya apa-apa lagi!

Kesimpulan

Seperti yang telah kita lihat, ada banyak faktor yang mempengaruhi hubungan kita dengan uang. Beberapa di antaranya terkait dengan asuhan kita, sementara yang lain lebih bersifat pribadi. Terlepas dari asal-usulnya, penting untuk mengenali bagaimana emosi Anda dapat memengaruhi keputusan keuangan Anda dan memastikannya tidak menghalangi pencapaian tujuan Anda.

0 Response to "Psikologi Uang: Bagaimana Emosi Mempengaruhi Keputusan Keuangan Kita"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel